Senin, 22 Desember 2014

POSTER PENDUKUNG PENANGANAN SAMPAH PURBALINGGA

Dalam rangka memberikan edukasi visual secara terus menerus, pengurus Bank Sampah Resik Mandiri Desa Sumampir Kecamatan Rembang Purbalingga, membuat dan memasang poster peduli lingkungan yang dipasang di kawasan permukiman. Harapannya dapat menjadi pengingat masyarakat akan pentingnya pengelolaan dan pengolahan sampah yang benar. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat terus dilakukan dengan baik.

Minggu, 21 Desember 2014

Pengelolaan Sampah Purbalingga Berbasis Komunitas Desa : sebuah pemikiran kecil

Saya menyadari sepenuhnya bahwa jika sampah yang ada di Purbalingga hanya diurusi oleh pemerintah maka yang terjadi adalah gagal karena memang secara perhitungan pasti gagal. Alasan utamanya adalah karena jumlah timbulan sampah dengan kemampuan pengolahannya memang tidak sebanding. Kondisi ini seharusnya memaksa agar pola penanganan sampah harus melibatkan sebesar-besarnya pihak lain non pemerintah. Pihak inilah yang semestinya mulai harus dikelola dengan baik agar permasalahan sampah di Purbalingga dapat diurusi setidaknya agar tidak terlalu membebani Pemerintah Daerah Purbalingga. Sayangnya konsep ini berjalan sangat pelan. BLH Purbalingga kurang melebarkan sayap pembentukan dan fasilitasi pengelolaan sampah berbasis komunitas desa. Padahal nyaris semua desa memiliki permasalahn sampah dan juga memiliki keinginan untuk melakukan upaya penanganan. Tapi mereka memiliki keterbatasan dalam pemahaman dan cara kerjanya. BLH Purbalingga perlu menggandeng pihak lain untuk membangun mimpi ini.... Tim Bank Sampah Resik Mandiri siap melakukannya...

Sabtu, 20 Desember 2014

PROGRAM TANAM SAYUR DALAM POLYBAG BEKAS

Dalam rangka membuat kawasan percontohan aplikasi REUSE, Bank Sampah Resik Mandiri membuat kegiatan pencanangan kawasan sadar lingkungan di RW II Desa Sumampir Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Acaranya berupa penyerahan secara simbolis polybag bekas berisi sayuran siap rawat yang diserahkan oleh Kepala Desa Sumampir kepada Tokoh Masyarakat setempat. Harapannya ini menjadi awal bagi terwujudnya kawasan yang mampu memanfaatkan sampah sebagai media tanam sayuran, sehingga dikemudian hari menjadi kawasan yang bebas sampah plastik dan kawasan yang telah memanfaatkan pekarangan rumah secara intensif. Konsep ini sebagai salah satu sumber inspirasi pengelolaaan sampah Purbalingga yaitu dengan membuat kawasan prioritas,dimana kawasan prioritas tersebut dianggap mampu untuk melaksanakan program dan dapat mempengaruhi kawasan lainnya setidaknya dalam sebuah desa.Jika konsep ini berhasil maka Purbalingga akan memiliki ribuan kawasan sadar lingkungan dan ini jelas sangat mendukung pengurangan timbulan sampah di Kabupaten Purbalingga. BLH Purbalingga perlu hadir dan memfasilitasi pengembangan konsep ini agar memiliki kekuatan untuk mensukseskan penanganan sampah berbasis kawasan yang dilaksanakan oleh komunitas semacam ini.

Selasa, 16 Desember 2014

MARI TIDAK SEKEDAR BICARA SAMPAH

Sebagai manusia tentu saja kita tidak cukup bicara, apalagi terkait penanganan sampah Purbalingga sudah tidak cukup lagi hanya sekedar dibahas. Kita perlu melakukan sesuatu. Sebuah gerakan, sebuah aksi nyata. Aksi itu tak perlu besar-besar dan tidak wajib diliput media. Kita hanya perlu membuktikan kepada diri kita bahwa setidaknya kita telah benar dalam mengelola sampah kita sendiri. Persoalannya buat apa kita berbicara banyak dan melebar ketika kita sendiri ternyata belum benar dalam hal yang kita koar-koarkan. Apa yang sudah anda lakukan terhadap sampah yang anda hasilkan ? Sebenarnya kita telah memahami konsep 3 R dan tinggal melaksanakannya saja. Ayolah mulai dari sekarang,justru dari diri kita sendiri saja dulu....

Senin, 15 Desember 2014

KENIKMATAN MENJUAL SAMPAH

Kegiatan penjualan sampah yang berlangsung di Bank Sampah Resik Mandiri Desa Sumampir Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini dilakukan secara periodik setelah sampah dari nasabah dipilah kembali agar terjadi peningkatan harga jualnya. Uang hasil penjualannya dikelola oleh pengurus untuk dikembalikan lagi kepada nasabah dalam bentuk uang atau lainnya. Kegiatan ini diharapkan memberikan inspirasi terhadap penanganan sampah Kabupaten Purbalingga yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.

Kamis, 04 Desember 2014

REUSE : Polibag Sayuran dari Sampah Plastik

Gerakan memanfaatkan polibag bekas dari bungkus makanan, minyak goreng dan deterjen sebagai perwujudan prinsip reuse dalam pengelolaan sampah 3R. Pemerintah khususnya Dinas Pertanian seyogyannya mulaimengurangi pemanfaatan polybag baru dan bergeser pada pemanfaatan polybag bekas agar program intensifikasi lahan pekarangan dapat sekaligus mendukung gerakan pengelolaan sampah. Dengan fungsi yang sama tapi memiliki 2 keunggulan, maka langkah pemanfaatan polybag bekas menurut pengelola Bank Sampah Resik Mandiri Desa Sumampir Rembang Purbalingga harus menjadi sebuah keharusan.

Rekayasa Tungku BBM

Berawal dari penelusuran di Google dan rasa penasaran untuk membuktikan tentang kebenaran pengolahan sampah platik menjadi BBM, maka tim kreatif Bank Sampah Resik Mandiri melakukan uji coba pengolahan sampah platik menjadi BBM. Dari proses panjang yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa membuat BBM dengan membakar sampah plastik menggunakan LPG jelas bukan pilihan ekonomis. Bukannya mendapatkan keuntungan malah buntung jadinya. Kemudian dilakukan dengan menggunakan sumber bahan bakarnya dari kayu bakar yang banyak tersedia di Desa Sumampir Rembang Purbalingga. Tetapi ini juga masih dianggap kurang efektif karena tidak terjaminnya bahan bakar kayu. Apalagi jika dalam jumlah besar jelas harus membelinya. Maka kemudian dilakukan uji coba lagi yaitu dengan menggunakan bahan bakar dari sampah plastik yang sudah tidakm ungkin diolah seperti plastik yang dilapisi alumunium foil dan lain sebagainya. Agar mendapatkan suhu yang stabil dilakukan upaya memanfaatkan suhu ruang dengan membuat bak pembakaran.

Dialog Pengelolaan Sampah Desa Sumampir

Bertempat di Aula Balai Desa Sumampir diadakan dialog pengelolaan sampah desa. Acara ini sebagai bagian dari penggalian ide dan gagasan masyarakat dalam menentukan langkah pengelolaan sampah yang ada di Desa Sumampir.

Potret Sampah Sumampir Saat Itu

Inilah potret sampah yang ada di Desa Sumampir Rembang Purbalingga, dimana sampah masyarakat dibuang ke sungai. Akibatnya sampah mengisi aliran air sungai dan kemudian membusuk. Bau tidak sedap tercipta dan kesehatan masyarakat dan ekosistem sungai menjadi terganggu. Sungai menjadi bau dan beracun, penuh limbah kimia. Ikan-ikan menjadi berkurang. Diperlukan upaya bersama dengan kesadaran penuh untuk mengelola sampah agar tidak dibuang ke sungai. Sungai haruslah tetap menjadi sungai. Bank Sampah Resik Mandiri berusaha keras mengurangi timbulan sampah yang dibuang masyarakat ke sungai terutama yang berupa sampah anorganik. Mengingat sungai mengingat masa lalu, saat sungai masih mungkin sebagai area bermain dan area mandi bersama. Saat kegembiraan sebagai anak-anak bergelora bersama jernihnya air sungai. Sungai kita sekarang sudah tak layak untuk diwariskan bahkan cerita kitapun tak pernah bisa dipercaya oleh anak-anak kita,karena sungai kita memang telah berubah. Kitalah sendiri yang merubahnya, sayangnya merubahnya untuk tidak layak diwariskan. google-site-verification: google6107fcc1e5ba0776.html

Penyuluhan Persampahan BLH Purbalingga

Agar tidak salah dalam melakukan kegiatan pengelolaan sampah, maka BLH Kabupaten Purbalingga telah melakukan penyuluhan sampah dan manajemen pengelolaan kepada nasabah bank sampah resik mandiri dan pengurusnya. Dari penyuluhan tersebut didapat banyak hal penting yang menjadi dasar pengelolaan sampah yang benar. Konsep 3R menjadi dasar pengelolaan sampah agar selain memperbaiki lingkungan juga memberikan nilai tambah secara ekonomi. Acara semacam ini sangat perlu untuk dilakukan sesering mungkin agar dapat memperkuat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara benar.

Kunjungan BLH Purbalingga, Camat Rembang dan Kades Makam

Kunjungan BLH Purbalingga didampingi Camat Rembang Ke Bank Sampah Resik Mandiri Desa Sumampir
Kunjungan inididasari karena rasa penasaran dan rasa peduli terhadap gerakan masyarakat yang telahmelakukan pengelolaan sampah secara mandiri. Dalam kunjungannya tersebut Camat Rembang, Suwarto menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan semacam ini dan berharap hal semacam ini dapat terus berlangsung dan semakin lebih baik.

Sabtu, 29 November 2014

Belajar Sampah Sejak Dini

Jika Anda berpikir bahwa mengelola sampah itu mudah, maka anda salah besar. Permasalahn sampah adalah permasalahan budaya. Ada kesadaran masyarakat yang sangat melekat dalam persoalan sampah di berbagai tempat. Dengan dasar tersebut maka Bank Sampah Resik Mandiri mencoba memasukan pemikiran dan pengetahuaan tentang pengelolaan sampah kepada generasi penerus, karena jika sejak dini ada kesadaran untuk mengelola sampah maka diharapkan akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pengelolaan sampah saat mereka telah dewasa nanti. Ini juga bagian dari kaderisasi aktivis speduli sampah karena tanpa didukung generasi penerus,upaya pengelolaan sampah akan terhenti di tengah jalan karena tergerus sedikitnya jumlah aktivis peduli penanganan sampah.
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com