Selasa, 14 November 2017

TAMAN BARANG BEKAS : Kenapa Tidak ?

Membuat taman yang sekedar indah dengan bahan baru baik sudah jadi atau membuat sebelumnya, telah dilakukan masyarakat selama ini. Pemikiran menggunakan barang bekas atau sampah sebagai bahan dasar pembuatan taman menjadi hal baru yang perlu dilakukan. Beberapa foto di bawah ini adalah upaya yang dilakukan pemuda Desa Sumampir Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, dalam memanfaatkan sampah sebagai bahan pembuat taman.

Selasa, 06 Januari 2015

BOTOL BEKAS UNTUK TAMAN

Daripada dijual tak ada yang menerima, akhirnya botol bekas ini dijadikan asesoris taman di halaman Bank Sampah Resik Mandiri Sumampir Rembang Purbalingga. Meskipun kecil tapi semoga menginspirasi penanganan sampah di Purbalingga dengan berbasis konsep reuse.

Jumat, 02 Januari 2015

KUNJUNGAN BLH JAWA TENGAH DAN BLH PURBALINGGA KE BANK SAMPAH RESIK MANDIRI Sumampir Rembang Purbalingga

Berkat sebuah surat kecil yang langsung tersampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Tim dari BLH Jawa Tengah merasa sangat penting untuk melihat secara langsung kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Bank Sampah Resik Mandiri Desa Sumampir Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Kunjungan ini semakin memotivasi pengurus Bank Sampah untuk semakin bersemangat melakukan kegiatan peduli terhadap sampah Desa Sumampir khususnya yang anorganik.

Senin, 22 Desember 2014

POSTER PENDUKUNG PENANGANAN SAMPAH PURBALINGGA

Dalam rangka memberikan edukasi visual secara terus menerus, pengurus Bank Sampah Resik Mandiri Desa Sumampir Kecamatan Rembang Purbalingga, membuat dan memasang poster peduli lingkungan yang dipasang di kawasan permukiman. Harapannya dapat menjadi pengingat masyarakat akan pentingnya pengelolaan dan pengolahan sampah yang benar. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat terus dilakukan dengan baik.

Minggu, 21 Desember 2014

Pengelolaan Sampah Purbalingga Berbasis Komunitas Desa : sebuah pemikiran kecil

Saya menyadari sepenuhnya bahwa jika sampah yang ada di Purbalingga hanya diurusi oleh pemerintah maka yang terjadi adalah gagal karena memang secara perhitungan pasti gagal. Alasan utamanya adalah karena jumlah timbulan sampah dengan kemampuan pengolahannya memang tidak sebanding. Kondisi ini seharusnya memaksa agar pola penanganan sampah harus melibatkan sebesar-besarnya pihak lain non pemerintah. Pihak inilah yang semestinya mulai harus dikelola dengan baik agar permasalahan sampah di Purbalingga dapat diurusi setidaknya agar tidak terlalu membebani Pemerintah Daerah Purbalingga. Sayangnya konsep ini berjalan sangat pelan. BLH Purbalingga kurang melebarkan sayap pembentukan dan fasilitasi pengelolaan sampah berbasis komunitas desa. Padahal nyaris semua desa memiliki permasalahn sampah dan juga memiliki keinginan untuk melakukan upaya penanganan. Tapi mereka memiliki keterbatasan dalam pemahaman dan cara kerjanya. BLH Purbalingga perlu menggandeng pihak lain untuk membangun mimpi ini.... Tim Bank Sampah Resik Mandiri siap melakukannya...

Sabtu, 20 Desember 2014

PROGRAM TANAM SAYUR DALAM POLYBAG BEKAS

Dalam rangka membuat kawasan percontohan aplikasi REUSE, Bank Sampah Resik Mandiri membuat kegiatan pencanangan kawasan sadar lingkungan di RW II Desa Sumampir Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Acaranya berupa penyerahan secara simbolis polybag bekas berisi sayuran siap rawat yang diserahkan oleh Kepala Desa Sumampir kepada Tokoh Masyarakat setempat. Harapannya ini menjadi awal bagi terwujudnya kawasan yang mampu memanfaatkan sampah sebagai media tanam sayuran, sehingga dikemudian hari menjadi kawasan yang bebas sampah plastik dan kawasan yang telah memanfaatkan pekarangan rumah secara intensif. Konsep ini sebagai salah satu sumber inspirasi pengelolaaan sampah Purbalingga yaitu dengan membuat kawasan prioritas,dimana kawasan prioritas tersebut dianggap mampu untuk melaksanakan program dan dapat mempengaruhi kawasan lainnya setidaknya dalam sebuah desa.Jika konsep ini berhasil maka Purbalingga akan memiliki ribuan kawasan sadar lingkungan dan ini jelas sangat mendukung pengurangan timbulan sampah di Kabupaten Purbalingga. BLH Purbalingga perlu hadir dan memfasilitasi pengembangan konsep ini agar memiliki kekuatan untuk mensukseskan penanganan sampah berbasis kawasan yang dilaksanakan oleh komunitas semacam ini.

Selasa, 16 Desember 2014

MARI TIDAK SEKEDAR BICARA SAMPAH

Sebagai manusia tentu saja kita tidak cukup bicara, apalagi terkait penanganan sampah Purbalingga sudah tidak cukup lagi hanya sekedar dibahas. Kita perlu melakukan sesuatu. Sebuah gerakan, sebuah aksi nyata. Aksi itu tak perlu besar-besar dan tidak wajib diliput media. Kita hanya perlu membuktikan kepada diri kita bahwa setidaknya kita telah benar dalam mengelola sampah kita sendiri. Persoalannya buat apa kita berbicara banyak dan melebar ketika kita sendiri ternyata belum benar dalam hal yang kita koar-koarkan. Apa yang sudah anda lakukan terhadap sampah yang anda hasilkan ? Sebenarnya kita telah memahami konsep 3 R dan tinggal melaksanakannya saja. Ayolah mulai dari sekarang,justru dari diri kita sendiri saja dulu....
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com